Markazul Qur'an Sumatera Barat

Markazul Qur'an Sumatera Barat

Para Sahabat Penghafal Al-Qur’an

Al-Qur’an diturunkan Allah SWT. Allah pula yang akan memelihara melalui manusia-manusia yang di pilih-Nya. Di masa Rosulullah SAW hidup, beliau menanamkan kecintaan yang dalam kepada Al-Qur’an di hati para sahabat. Di pundak para sahabat inilah Rosulullah SAW mengamanahkan teladan pelaksanaan Al-Qur’an dan mewariskan petunjuk kehidupan ini bagi generasi-generasi selanjutnya.

Rasulullah SAW memberi petunjuk untuk mempelajari Al-Qur’an dari penghafalnya.Tujuh orang yang terkenal sebagai penghafal Al-Qur’andi zaman Rasulullah , mereka adalah:

1. Abu Musa Al-Asy’ari

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Qais bin Sulaim. la merupakansalah seorang sahabat Rasulullah  yang menghafal Al-Qur’an.lamempunyai perhatian yang besar terhadap kitab suci ini.Abu Musa dianugerahkan oleh Allah berupa suara yang merdu.Suara merdunya ini mampu menembus tirai hati orang-orang mukmindan melenakannya hingga mereka merasakan betapa agungnyakebesaran Allah .Rasulullah pun pernah memuji suaranya yangmerdu itu “la (Abu Musa) benar-benar telah diberi seruling Nabi Dawud”, begitu sabda Rasulllah. Sampai-sampai banyak para sahabat yang menanti-nanti Abu Musa untuk menjadi imam pada setiap kesempatan shalat.

Abu Musa telah mempelajari Al-Qur’an langsung dari Rasulullah , ia mengajarkan dan menyebarkannya pada umat setiap negeri yang ia kunjungi. Perjalanan hidup dan kisah mulianya banyak terekam dalam kitab-kitab tarikh. Abu Musa wafat di usia 63 tahun pada tahun 44hijriah. la telah meriwayatkan 365 hadits.

2.Abu Darda

Abu Darda adalah seorang hafizh yang bijaksana, la termasuk orang pembaca di Damaskus pada masa khalifah Utsman bin Affan. Sahabat yang lainnya. Selama hidupnya ia mengajarkan kepada umat murid-muridnya.

Dalam pengakuan Suwaid bin Abdul Aziz dikatakan jika Abu Dardashalat di masjid Damaskus ribuan manusia mengelilinginya untuk mempelajari Al-Qur’an. la membagi-bagi mereka satu kelompok dengan anggota sepuluh orang dan dipilih satu orang ketua. la hanya mengawasinya di mihrab.Jika ada yang salah mereka kembali kepada ketuanya.Jika ketua yang salah maka ketua tersebut menghadap Abu Darda untuk bertanya. Jumlah penghafal Al-Qur’an dalam majelis Abu Darda mencapai 1.600 orang.

Beliau wafat tahun 32 Hijriah pada masa khalifah Utsman di Syam. latelah meriwayatkan 179 hadits.

3.Zaid bin Tsabit

Zaid mempunyai nama lengkap Abu Said Al-Khazraji Al-Anshari.la merupakan sahabat Anshar yang cerdas, penulis,penghafal danmenguasai ilmu. la mengalahkan orang lain dalam penguasaan ilmuAl-Qur’an dan faraidh. la juga mampu mempelajari kitab Yahudi dalamwaktu yang relative singkat atas permintaan Rasulullah .

Selain itu Zaid juga dikenal sebagai sekretaris kepercayaan Rasulullahdalam menerima wahyu, Apabila Rasulullah menerima penghimpun Al-Qur’an dan menguasai informasi tentang Al-Qur’an. Ia wafat tahun 45 Hiriyah. Kepergiaanya di ditangisi seluruh penduduk madinah. Banyak orang yang merasa kehilangan, di antaranya Ibnu Abbas yang berkata “Hari ini telah pergi seorang ulama besar dan tokoh cendekia.”

4. Abdullah bin Mas’ud

la memiliki nama lengkap Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil Abdirrahman Al-Hadzali Al-Maki Al-Muhajiri. Ia merupakan salah seorang penghimpun Al-Qur’an di masa Rasulullah dan membacakan dihadapan beliau. la pernah berkata “Aku telah menghafal dari lisan Rasulullah tujuh puluh surat” Abdullah selalu mengikuti Rasulullah sejak usia belia. Pendengarannya selalu dihiasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an sejak turun kepada Rasulullah . Kiprahnya dalam memelihara Al-Qur’an tidak diragukan lagi. la hidup bersama dan untuk Al-Qur’an.

Abdullah menjadi ulama yang paling tahu tentang Al-Qur’an. Tak heran jika Rasulullah memujinya dan menganjurkan para sahabat dan orang setelahnya untuk mempelajari kandungan Al-Qur’an dari Abdullah bin Mas’ud.

Abdullah bin Mas’ud wafat pada tahun 32 hijriah dalam usia 65 tahun. la wafat di Madinah dan telah meriwayatkan 840 hadits. 

5. Utsman bin Affan

Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash Abu Amr Abu Abdillah Al-Quraisy Al-Amawi. la dikenal sebagai sahabat Rasul yang hatinya nempel dengan Al-Qur’an.

Di masa kekhalifaannya ia berhasil menghimpun Al-Qur’an dalam satu ushaf dan menyebarkannya pada beberapa kota. Ali bin Abi Thalib pun memujinya, “Kalaulah Utsman tak melakukannya maka pasti akan kulakukan”. Selain itu Utsman juga mampu menyatukan Al-Qur’an yang tujuh jenis huruf atau dialek sehingga terhindarlah malapetaka dan fitnah perpecahan umat.

Di akhir kekhalifahannya (tahun 35 hijriah) terjadi kekacauan, Utsman disekap dirumahnya selama empat puluh hari. Ia syahid terbunuh saat membaca Al-Qur’an. Usianya 82 tahun.

6. Ali bin Abi Thalib

Ali adalah seorang penghafal Al-Qur’an yang kuat dan termasuk di antara orang yang pertama kali mendapat hidayah Islam. Ali berislam dalam usia belia. Ia memiliki nama lengkap Ali bin Abi Thalib Amir Al- Mu’minin Abu Al-Hasan Al-Quraisyi Al-Hasyimi.

Ali terkenal zuhud, wara, dan dermawan ia menganggap rendah dunia dan selalu beramal untuk keridhaan Allah . la sangat memahami ilmu Al-Qur’an. Abu Abdurrahman As-Sulmi berkata, “Aku tidak pernah melihat seorang yang lebih pandai dalam Al-Qur’an dari pada Ali”. Kehidupan Ali selalu diwarnai dengan Al-Qur’an. Ali berkata tentang dirinya dan karunia Allah kepadanya, “Demi Allah tidak satupun ayat yang diturunkan kecuali aku telah mengetahui tentang apa dan di mana diturunkan. Sesungguhnya Allah telah memberikan kecerdasan hati dan lidah yang fasih.”

Ali syahid terbunuh pagi hari tanggal 17 Ramadhan 40 Hijriyah di Kuffah. la dibunuh Ibnu Muljam al-Maradi.

7. Ubai bin Ka’ab

la memiliki nama lengkap Ubai bin Ka’ab bin Qais Abu Al-Mudzir Al-Anshari Al-Madani. Ubai hidup dalam naungan Al-Qur’an. la selalu menyempatklan diri membaca Al-Qur’an siang malam dan khatam dalam delapan malam. Umar bin Khaththab pernah berkata, “Qari paling baik di antara kami adalah Ubai.”

Umar juga pernah berkhutbah di Jabiyah sembari menyatakan tentang pengetahuan Ubai terhadap Al-Qur’an. Umar berkata, “Barangsiapa yang hendak menanyakan tentang Al-Qur’an datanglah ke Ubai”. Ubai telah menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber kebaikan dalam ucapan serta perbuatannya. Ubai selalu menasehati orang-orang untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap perbuatan. Ubai termasuk sekretaris Rasulullah sebelum Zaid bin Tsabit. la bersama Zaid adalah sahabat yang paling tekun menulis wahyu dan menulis banyak surat. Keduanya menulis wahyu dalam pengawasan Rasulullah

Ubai wafat di Madinah tahun 20 Hijriyah. Di hari wafatnya Umar berkata, “Hari ini telah meninggal seorang tokoh Islam, semoga Allah meridhainya”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *